Halaman

blog-indonesia.com

Cari Di Sini

Terbaru

24 November 2010

Southern City Of West Java


                                            
Dimulai pada abad ke VII sampai abad ke XII di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Kabupaten Tasikmalaya,diketahui adanya suatu bentuk "Pemerintahan Kebataraan" dengan pusat pemerintahannya di sekitar Galunggung,dengan kekuasaan mengabisheka raja-raja dari Kerajaan Galuh atau dengan kata lain raja baru dianggap sah bila mendapat persetujuan batara yang bertahta di Galunggung. Batara atau sesepuh yang memerintah pada masa abad tersebut adalah "Sang Batara Semplakwaja,Batara Kuncung Putih,Batara Kawindu,Batara Wastuhayu,dan Batari Hyang" yang pada masa pemerintahannya mengalami perubahan bentuk dari kebataraan menjadi kerajaan. Kerajaan ini bernama Kerajaan Galunggung yang berdiri pada tanggal "13 Bhadrapada 1033 Saka atau 21 Agustus 1111" dengan penguasa pertamanya yaitu Batari Hyang,berdasarkan Prasasti Geger Hanjuang yang ditemukan di Bukit Geger Hanjuang,Desa Linggawangi,Kecamatan Leuwisari Tasikmalaya.Dari Sang Batari inilah mengemuka ajarannya yang dikenal sebagai Sang Hyang Siksakanda ng Karesian.Ajarannya ini masih dijadikan ajaran resmi pada zaman Prabu Siliwangi (1482-1521M) yang bertahta di Pakuan Pajajaran.Kerajaan Galunggung ini bertahan sampai 6 raja berikutnya yang masih keturunan Batari Hyang.Periode selanjutnya adalah periode pemerintahan di Sukakerta dengan ibukota di Dayeuh Tengah "sekarang termasuk dalam Kecamatan Salopa Tasikmalaya" yang merupakan salah satu daerah bawahan dari Kerajaan Pajajaran.Penguasa pertamanya adalah Sri Gading Anteg yang masa hidupnya sezaman dengan Prabu Siliwangi.Pada masa pemerintahan Prabu Surawisesa,kedudukan kerajaan Pajajaran sudah mulai terdesak oleh gerakan kerajaan Islam yang dipelopori oleh Cirebon dan Demak.Sunan Gunung Jati yang sejak tahun 1528 berkeliling ke seluruh wilayah tanah Sunda untuk mengajarkan agama Islam,Ketika kerajaan Pajajaran mulai lemah,daerah-daerah kekuasaannya terutama yang terletak di bagian timur berusaha melepaskan diri. Periode selanjutnya adalah pemerintahan di Sukapura yang didahului oleh masa pergolakan di wilayah Priangan yang berlangsung lebih kurang 10 tahun,Munculnya pergolakan ini sebagai akibat persaingan tiga kekuatan besar di Pulau Jawa pada awal abad XVII [Masehi] "Mataram,Banten dan VOC" yang berkedudukan di Batavia.Wirawangsa sebagai penguasa Sukakerta kemudian diangkat menjadi bupati daerah Sukapura,dengan gelar Wiradadaha I,sebagai hadiah dari Sultan Agung Mataram atas jasa-jasanya membasmi pemberontakan Dipati Ukur.Ibukota negeri yang awalnya di Dayeuh Tengah,kemudian dipindah ke Leuwiloa Sukaraja.Pada masa pemerintahan R.T.Surialaga 1813-1814,ibukota Kabupaten Sukapura dipindahkan ke Tasikmalaya.Kemudian pada masa pemerintahan Wiradadaha VIII ibukota dipindahkan ke Manonjaya(1832),Perpindahan ibukota ini dengan alasan untuk memperkuat benteng-benteng pertahanan Belanda dalam menghadapi Diponegoro.Pada tanggal 1 Oktober 1901 ibukota Sukapura dipindahkan kembali ke Tasikmalaya.Latar belakang pemindahan ini cenderung berrdasarkan alasan ekonomis bagi kepentingan Belanda,Pada waktu itu daerah Galunggung yang subur menjadi penghasil kopi dan nila.Sebelum diekspor melalui Batavia terlebih dahulu dikumpulkan di suatu tempat biasanya di ibukota daerah,karena Letak Manonjaya kurang memenuhi untuk dijadikan tempat pengumpulan hasil-hasil perkebunan yang ada di Galunggung.



MASJID AGUNG MANONJAYA
Mesjid Agung Manonjaya
APABILA menyebut nama masjid tertua yang ada di Kabubaten Tasikmalaya,tentu tidak akan lepas dari masjid yang berada di pusat Kecamatan Manonjaya.Masjid yang dibangun sekira tahun 1837 itu masih memancarkan keindahan dan kemegahannya.Namun keindahan,keunikan dan kekhas-an masjid yang pertama kali dibangun oleh R.T.Danuningrat itu kini tampak mulai memudar.Bangunan masjid yang didominasi warna putih dengan atap warna hijau,memiliki arsitektur khas.Selain ornamen bergaya campuran tradisional maupun luar,masjid ini juga disangga puluhan tiang berukuran besar.Dari total luas lahan sekira 6.159 m2,terbagi menjadi beberapa bagian yaitu bangunan utama masjid dengan luas sekira 637,5 m2 dan bangunan tambahan 289,5 m2.Masjid tersebut berdiri kokoh dengan disangga sekira 62 tiang.Tiang yang menyangga bangunan utama terdapat sekira 30 buah dan penyangga bangunan tambahan sekira 32 buah.Konon banyak misteri yang terjadi melingkupi keberadaan cungkup tersebut.Dari penuturan sesepuh masjid dan warga di sekitar,konon dulu cungkup masjid "bagian penutup puncak masjid" tak mempan difoto.Setiap kali ada memotret dipastikan gambarnya tidak kelihatan.Selain itu masyarakat setempat meyakini pula,bila cungkup tersebut bertuah.Malahan dikabarkan dulu cungkup tersebut pernah dipindahkan ke Tasikmalaya tetapi keesokan harinya sudah kembali ke tempatnya semula.Keberadaan masjid tersebut tidak lepas dari sejarah Tasikmalaya.Adanya Masjid Manonjaya ini,karena Manonjaya pernah menjadi ibu kota Tasikmalaya.Lebih dari seratus tahun silam,Kec.Manonjaya pernah menjadi ibu kota Kab.Tasikmalaya. Namun ketika itu namanya masih disebut dengan Kab.Sukapura.Masjid Agung Manonjaya dibangun sekira tahun 1834 pada saat Bupati Sukapura dijabat Wiradadaha VIII.Pembangunan masjid itu dilakukan bersamaan dengan pemindahan ibu kota kabupaten,dari Pasirpanjang "kini Sukaraja") ke Manonjaya "saat itu masih bernama Harjawinangun"



MENUJU TASIKMALAYA MODERN
Sejarah berdirinya Kota Tasikmalaya sebagai daerah otonomi tidak terlepas dari sejarah berdirinya kabupaten Tasikmalaya sebagai daerah kabupaten induknya.Maka rangkaian sejarah ini merupakan bagian dari rangakaian perjalanan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sampai terbentuknya Pemerintah Kota Tasikmalaya.Pada waktu A.Bunyamin menjabat sebagai Bupati Tasikmalaya tahun 1976 sampai dengan 1981 tonggak sejarah lahirnya Kota Tasikmalaya dimulai denngan diresmikannya Kota Administratif Tasikmalaya melalui peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1976 oleh Menteri Dalam Negeri H.Amir Machmud.Peristiwa ini di tandai dengan penandatangan prasasti yang sekarang terletak di depan gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya.Pada waktu yang sama dilantik pula Walikota Administratif Pertama yaitu Drs.H.Oman Roosman oleh Gubernur KDH Tingkat I Jawa Barat H.Aang Kunaefi.Pada awal pembentukannya wilayah Kota Administratif Tasikmalaya meliputi 3 Kecamatan yaitu Cipedes,Cihideung,dan Tawang dengan jumlah desa sebanyak 13 desa.Berkat perjuangan unsur Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya yang dipimpin Bupati saat itu H.Suljana WH beserta tokoh masyarakat Kabupaten Tasikmalaya dirintislah pembentukan Kota Tasikmalaya dengan lahirnya tim sukses pembentukan Pemerintahan Kota Tasikmalaya yang diketuai oleh H.Yeng Ds.Partawinata SH.bersama tokoh-tokoh masyarakat lainnya.Melalui proses panjang akhirnya dibawah pimpinan Bupati Drs.Tatang Farhanul Hakim,pada tanggal 17 Oktober 2001 melalui Undang-undang Nomor 10 Tahun 2001,Kota Tasikmalaya diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden RI di Jakarta bersama-sama dengan Kota Lhokseumawe,Kota Langsa,Kota Padang Sidempuan,Kota Prabumulih,Kota Lubuk Linggau,Kota Pagar Alam,Kota Tanjung Pinang,Kota Cimahi,Kota Batu dan Kota Singkawang.Pembentukan Pemerintah Kota Tasikmalaya tak lepas dari peran serta semua pihak maupun berbagai stakeholder di Kota Tasikmalaya yang mendukung pembentukan tersebut.Tentunya dengan pembentukan Kota Tasikmalaya harus ditindaklanjuti dengan menyediakan berbagai prasarana maupun sarana guna menunjang penyelenggaraan Pemerintah Kota Tasikmalaya.Berbagai langkah di lakukan untuk mempersiapkan prasarana,sarana,maupun personal serta komponen-komponen lainnya guna menunjang penyelengaraan Pemerintahan Kota Tasikmalaya.Pada tanggal 18 Oktober 2001 pelantikan Drs.H.Wahyu Suradiharja sebagai Penjabat Walikota Tasikmalaya oleh Gubernur Jawa Barat dilaksanakan di Gedung Sate Bandung.Sesuai Undang-Undang No.10 Tahun 2001 bahwa wilayah Kota Tasikmalaya terdiri dari 8 kecamatan dengan jumlah kelurahan sebanyak 15 dan desa sebanyak 54,tetapi dalam perjalanannya melalui Perda No.30 Tahun 2003 tentang perubahan status desa menjadi kelurahan,desa-desa di lingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya berubah statusnya menjadi kelurahan,oleh karena itu maka jumlah kelurahan menjadi sebanyak 69 kelurahan.Pada perkembangan selanjutnya,kecamatan di Kota Tasikmalaya bertambah dua menjadi sepuluh kecamatan.Kesepuluh kecamatan tersebut adalah:

1 Kecamatan Tawang
2 Kecamatan Cihideung
3 Kecamatan Cipedes
4 Kecamatan Indihiang
5 Kecamatan Kawalu
6 Kecamatan Cibeureum
7 Kecamatan Mangkubumi
8 Kecamatan Tamansari
9 Kecamatan Bungursari
10 Kecamatan Purbaratu

Berikut ini urutan pemegang jabatan Walikota Administratif Tasikmalaya,dari terbentuknya Kota Administratif sampai menjelang terbentuknya Pemerintah Kota Tasikmalaya:

1 Oman Roesman (1976-1985)
2 Yeng Ds.Partawinata (1985-1989)
3 R. Y.Wahyu (1989-1992)
4 Erdhi Hardhiana (1992-1999)
5 Bubun Bunyamin (1999-2007)
6 Syarif Hidayat (2007-2012)

CALON KOTA TERBESAR KE-2 DI JABAR
Plaza Asia
Kota Tasikmalaya pantas disebut "The next second big city after Bandung" karena jaraknya yang dekat dengan ibukota Jawa Barat yakni Bandung dan kota yang semakin tumbuh pesat menjadikannya sebagai salah satu wilayah utama terpenting di region Jawa Barat.Dalam beberapa tahun mendatang,Kota Tasikmalaya mungkin bakal menyalip kota-kota besar lainnya menjadi kota terbesar kedua di Jawa Barat dalam seluruh bidang perekonomian,kemajuan kota dan lain-lain.Hal ini terbukti dari usianya yang baru beberapa tahun,Progres kemajuan pembangunan Kota Tasikmalaya sendiri yakni mungkin hampir setara dengan Bandung dalam seluruh bidang perekonomian.Kota Tasikmalaya menjadi salah satu kota yang memiliki fasilitas terlengkap di Jawa Barat,yakni fasilitas akses yang sangat mudah,karena terletak di jalur selatan utama Jawa Barat,Kota Tasikmalaya juga memiliki terminal bus Tipe A,yang merupakan salah satu terminal bus terbesar di Jawa Barat.Kota ini juga dibekali dengan keindahan alam yang sangat menakjubkan dan tiada duanya.jalan HZ kini sudah seperti "Orchad Road" nya Tasikmalaya,atau bahkan Orchad Road-nya Jawa Barat,karena denyut nadi perekonomian di pusat kota ini sudah terasa seperti di kota kota besar,yakni ramai dan selalu mengundang penasaran banyak orang untuk mengunjunginya.Oleh karena itu kini pantas apabila Kota Tasikmalaya disebut sebagai salah satu kota besar di Pulau Jawa.Tasikmalaya memiliki berbagai potensi yang belum dikembangkan secara maksimal misalnya industri bordir yang sudah mendunia,tetapi sekarang pemerintah kota mulai membuat suatu tempat pameran bordir untuk para pengrajin Tasik,yang berlokasi di Kawalu Tasikmalaya.Sekarang Tasikmalaya sedang berkembang menjadi pusat perdagangan nomor 2 di Jawa Barat setelah Bandung.Tasikmalaya dikenal sebagai "Kota Santri" khususnya di era sebelum tahun 1980-an karena hampir di seluruh di wilayah ini tersebar pondok pesantren yang mengajarkan agama Islam,baik pondok besar maupun kecil,bahkan melahirkan tokoh perjuangan nasional di antaranya adalah Zainal Mustafa.

KOTA PRO INVESTASI


Gelora Sukapura
Kota Tasikmalaya terletak di jalur utama selatan Pulau Jawa provinsi Jawa Barat.Kota ini juga memiliki perkembangan yang lebih baik dibandingkan kota-kota besar lainnya yang cenderung stagnan atau jalan di tempat tanpa ada pembangunan yang berarti atau signifikan.para investor baik itu investor lokal maupun asing yang akan menanamkan modalnya perlu melirik kota ini sebagai salah satu kota yang sangat potensial dan strategis untuk mengembangkan usaha.Bagi para investor lokal yang akan melakukan ekspansi atau perluasan cabang dapat menjadikan kota ini sebagai salah satu pilihan terbaik.Bagi investor asing yang akan menanamkan modalnya di Indonesia,kota ini dapat dijadikan basis usaha baru.Di Indonesia,kawasan potensial saat ini harus dikembangkan ke daerah-daerah sehingga pembangunan dapat lebih merata,saat ini kawasan industri hanya terpusat di Jabodetabek,Surabaya,Semarang dan Bandung,hal ini dapat menyebabkan kawasan tersebut menjadi jenuh dan tidak terkendali.Oleh karena itu Kota ini dengan tangan terbuka membuka kesempatan yang sangat besar bagi para investor untuk menanamkan modalnya di kota ini [ TASIKMALAYA ].Bidang-bidang yang sangat potensial di kota ini diantaranya adalah bidang perhotelan,perbankan,pusat perbelanjaan baru, pusat pendidikan,pusat wisata belanja dan pusat industri.Sebagai kota besar yang berkembang pesat dan kota yang memiliki segudang potensi alam,pusat belanja dan oleh-oleh,pusat budaya maupun seni,sebagai tempat perhelatan acara-acara akbar seperti festival,kejuaraan nasional,pusat kuliner,dan tujuan pendidikan utama nya,kota ini masih minim jumlah hotel yang representatif dibandingkan kota-kota besar lainnya,oleh karena itu bidang perhotelan sangat cocok untuk dikembangkan di kota ini.Kota Tasikmalaya masih membutuhkan banyak jumlah hotel baru untuk lebih memajukan geliat ekonomi di kota ini.

KULINER KHAS TASIKMALAYA
Makanan khas Tasikmalaya adalah Tutug Oncom atau biasa disebut TO.Makanan ini disajikan dengan nasi hangat dengan sambal goang,lalaban,tahu-tempe dan ayam goreng atau ikan asin.Kini tutug oncom tersedia dalam bentuk kemasan abon tutug oncom.Pusat jajanan dan oleh-oleh di Tasikmalaya Supermarket Samudera HZ Mustofa & Asia Cihideung dan Supermarket Asia Plaza,Toko Segar Singaparna,Toserba Cikoneng.









TASIKMALAYA KOTA PARIWISATA
Kota Tasikmalaya memiliki segudang potensi pariwisata,diantaranya adalah wisata alam,kerajinan,wisata belanja,wisata religi,seni,budaya,UKM,dll.Dalam potensi UKM dan kerajinan,Kota dan Kabupaten Tasikmalaya memiliki jumlah UKM terbesar setelah Bandung,Kota Tasikmalaya memiliki segudang kerajinan beraneka bentuk dan rupa yang mampu menyerap ribuan tenaga kerja.Dengan banyaknya UKM yang tersebar di Tasikmalaya,Kota Tasikmalaya disebut juga sebagai Kota UKM.Kerajinan khas Tasikmalaya antara lain adalah Bordir Tasikmalaya yang telah mendunia,Payung Geulis yang telah menjadi ikon Jawa Barat,Kelom Geulis sandal tradisional asli buatan bangsa Indonesia,batik Tasikmalaya yang tidak kalah dari batik-batik lainnya di Pulau Jawa dengan ciri khasnya,dan kerajinan–kerajinan lainnya.Seorang penyair pernah berkata: "Tuhan menciptakan Jawa Barat ketika sedang tersenyum" hal itu benar adanya karena alam di Jawa Barat sangat indah dan asri,alam di Bumi Tasikmalaya laksana sebuah keindahan zamrud yang berkilau dari selatan.Kota ini memiliki panorama alam yang luar biasa cantik,Situ Gede,Gunung Galunggung,Cipatujah,dan objek wisata lainnya ditata menjadi objek wisata alam yang menawan,sehingga sangat potensial dijadikan

sebagai kota tujuan wisata di Indonesia.Kota Tasikmalaya berada persis di tengah-tengah jantung bumi Priangan Timur dan Selatan,di hapit oleh Ciamis dengan objek wisata Pangandaran-nya yang telah melegenda,Kabupaten Sumedang dengan objek wisata museum yang menyimpan sejarah perkembangan bumi priangan dan Kabupaten Garut dengan objek wisata Cipanas-nya yang tersohor.Dengan Posisi Tasikmalaya yang sangat strategis tersebut menjadikan kota ini sebagai Pusat MICE terbesar di Jawa Barat setelah Bandung dan Bogor.Banyak para pelaku tujuan bisnis,wisata,industri,pendidikan dan lain-lain menjadikan Kota Tasikmalaya sebagai tempat yang tepat untuk memulai aktivitasnya dan dijadikan "BASE CAMP" dari seluruh penjuru Pulau Jawa yang hendak menuju ke Bumi Priangan





Sumber : WikipediaEnclopedia
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Ramalan Jodoh