Halaman

blog-indonesia.com

Cari Di Sini

Terbaru

27 November 2010

Terrorist State.....?

Terorisme negara, tergantung pada konteksnya sesungguhnya, dapat mencakup tindakan-tindakan kekerasan atau penindasan yang dilakukan oleh suatu pemerintahan atau negara proksi. Sejauh mana suatu tindakan tertentu dapat dianggap sebagai "terorisme" tergantung pada apakah si pemenang menganggap tindakan itu dapat dibenarkan atau perlu, atau sejauh mana tindakan teroris itu dilakukan sebagai bagian dari suatu konflik bersenjata. Terorisme negara dapat ditujukan kepada penduduk negara yang bersangkutan, atau terhadap penduduk negara-negara lainnya. Terorisme itu dapat dilakukan oleh angkatan bersenjata negara itu sendiri, misalnya angkatan darat, polisi, atau organisasi-organisasi lainnya, dan dalam hal ini biasanya ia disebut sebagai terorisme yang disponsori negara. Kita harus membedakan terorisme negara dari tindak kekerasan yang dilakukan oleh agen-agen pemerintah yang tidak secara khusus ditetapkan dalam kebijakan pemerintah. Pembunuhan yang dilakukan oleh seorang polisi, misalnya, tidak dianggap sebagai terorisme negara kecuali bila pemerintah mendukung tindakan itu. Terorisme negara, seperti terorisme pada umumnya, bersifat kontroversial, dan untuk itu tidak ada definisi yang diterima umum. Sering tindakan-tindakan yang dianggap oleh para kritik sebagai teror, dibela oleh para pendukungnya sebagai pertahanan yang sah melawan apa yang dianggap sebagai ancaman. Banyak yang berpendapat bahwa dalam suatu konflik bersenjata negara tidak dapat melakukan tindakan teror apabila tindakan-tindakan angkatan bersenjatanya dilakukan dalam batas-batas hukum perang.


SEJARAH TERORIS

Sejarah tentang Terorisme berkembang sejak berabad lampau, ditandai dengan bentuk kejahatan murni berupa pembunuhan dan ancaman yang bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Perkembangannya bermula dalam bentuk fanatisme aliran kepercayaan yang kemudian berubah menjadi pembunuhan, baik yang dilakukan secara perorangan maupun oleh suatu kelompok terhadap penguasa yang dianggap sebagai tiran. Pembunuhan terhadap individu ini sudah dapat dikatakan sebagai bentuk murni dari Terorisme dengan mengacu pada sejarah Terorisme modern. Meski istilah Teror dan Terorisme baru mulai populer abad ke-18, namun fenomena yang ditujukannya bukanlah baru. Menurut Grant Wardlaw dalam buku Political Terrorism (1982), manifestasi Terorisme sistematis muncul sebelum Revolusi Perancis, tetapi baru mencolok sejak paruh kedua abad ke-19. Dalam suplemen kamus yang dikeluarkan Akademi Perancis tahun 1798, terorisme lebih diartikan sebagai sistem rezim teror. Kata Terorisme berasal dari Bahasa Perancis "le terreur" yang semula dipergunakan untuk menyebut tindakan pemerintah hasil Revolusi Perancis yang mempergunakan kekerasan secara brutal dan berlebihan dengan cara memenggal 40.000 orang yang dituduh melakukan kegiatan anti pemerintah. Selanjutnya kata Terorisme dipergunakan untuk menyebut gerakan kekerasan anti pemerintah di Rusia. Dengan demikian kata Terorisme sejak awal dipergunakan untuk menyebut tindakan kekerasan oleh pemerintah maupun kegiatan yang anti pemerintah.Terorisme muncul pada akhir abad 19 dan menjelang terjadinya Perang Dunia-I, terjadi hampir di seluruh belahan dunia. Pada pertengahan abad ke-19, Terorisme mulai banyak dilakukan di Eropa Barat, Rusia dan Amerika. Mereka percaya bahwa Terorisme adalah cara yang paling efektif untuk melakukan revolusi politik maupun sosial, dengan cara membunuh orang-orang yang berpengaruh. Sejarah mencatat pada tahun 1890-an aksi terorisme Armenia melawan pemerintah Turki, yang berakhir dengan bencana pembunuhan masal terhadap warga Armenia pada Perang Dunia I. Pada dekade tersebut, aksi Terorisme diidentikkan sebagai bagian dari gerakan sayap kiri yang berbasiskan ideologi. Bentuk pertama Terorisme, terjadi sebelum Perang Dunia II, Terorisme dilakukan dengan cara pembunuhan politik terhadap pejabat pemerintah. Bentuk kedua Terorisme dimulai di Aljazair di tahun 50an, dilakukan oleh FLN yang mempopulerkan “serangan yang bersifat acak” terhadap masyarakat sipil yang tidak berdosa. Hal ini dilakukan untuk melawan apa yang disebut sebagai Terorisme negara oleh Algerian Nationalist. Pembunuhan dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan keadilan. Bentuk ketiga Terorisme muncul pada tahun 60an dan terkenal dengan istilah “Terorisme Media”, berupa serangan acak terhadap siapa saja untuk tujuan publisitas. Bentuk ketiga ini berkembang melalui tiga sumber, yaitu:

 1. kecenderungan sejarah yang semakin menentang kolonialisme dan tumbuhnya       gerakan-gerakan demokrasi serta HAM.

 2. pergeseran ideologis yang mencakup kebangkitan fundamentalis agama, radikalis setelah  era perang    Vietnam dan munculnya ide perang gerilya kota.


3. kemajuan teknologi, penemuan senjata canggih dan peningkatan lalu lintas.

Namun Terorisme bentuk ini dianggap kurang efektif dalam masyarakat yang ketika itu sebagian besar buta huruf dan apatis. Seruan atau perjuangan melalui tulisan mempunyai dampak yang sangat kecil. Akan lebih efektif menerapkan “the philosophy of the bomb” yang bersifat eksplosif dan sulit diabaikan. Pasca Perang Dunia II, dunia tidak pernah mengenal "damai". Berbagai pergolakan berkembang dan berlangsung secara berkelanjutan. Konfrontasi negara adikuasa yang meluas menjadi konflik Timur - Barat dan menyeret beberapa negara Dunia Ketiga ke dalamnya menyebabkan timbulnya konflik Utara - Selatan. Perjuangan melawan penjajah, pergolakan rasial, konflik regional yang menarik campur tangan pihak ketiga, pergolakan dalam negeri di sekian banyak negara Dunia Ketiga, membuat dunia labil dan bergejolak. Ketidakstabilan dunia dan rasa frustasi dari banyak Negara Berkembang dalam perjuangan menuntut hak-hak yang dianggap fundamental dan sah, membuka peluang muncul dan meluasnya Terorisme. Fenomena Terorisme meningkat sejak permulaan dasa warsa 70-an. Terorisme dan Teror telah berkembang dalam sengketa ideologi, fanatisme agama, perjuangan kemerdekaan, pemberontakan, gerilya, bahkan juga oleh pemerintah sebagai cara dan sarana menegakkan kekuasaannya.



DUA KELOMPOK TERORIS


Kelompok Abu Sayyaf, juga dikenal sebagai Al Harakat Al Islamiyya, adalah sebuah kelompok separatis yang terdiri dari teroris Muslim "rujukan" yang berbasis di sekitar kepulauan selatan Filipina, antara lain Jolo, Basilan, dan Mindanao. Khadaffi Janjalani dinamakan sebagai pemimpin kelompok ini oleh Angkatan Bersenjata Filipina. Dilaporkan bahwa akhir-akhir ini mereka sedang memperluaskan jaringannya ke Malaysia dan Indonesia. Kelompok ini bertanggung jawab terhadap aksi-aksi pemboman, pembunuhan, penculikan, dan pemerasan dalam upaya mendirikan negara Muslim di sebelah barat Mindanao dan Kepulauan Sulu serta menciptakan suasana yang kondusif bagi terciptanya negara besar yang Pan-Islami di Semenanjung Melayu (Indonesia dan Malaysia) di Asia Tenggara. Nama kelompok ini adalah bahasa Arab untuk Pemegang (Abu) Pedang (Sayyaf). Abu Sayyaf adalah salah satu kelompok separatis terkecil dan kemungkinan paling berbahaya di Mindanao. Beberapa anggotanya pernah belajar atau bekerja di Arab Saudi dan mengembangkan hubungan dengan mujahidin ketika bertempur dan berlatih di Afganistan dan Pakistan.


Jemaah Islamiyah, kadangkala dieja Jamaah Islamiah adalah sebuah organisasi militan Islam di Asia Tenggara yang berupaya mendirikan sebuah negara Islam raksasa di wilayah negara-negara Indonesia, Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand dan Filipina. Pemerintah Amerika Serikat menganggap organisasi ini sebagai organisasi teroris, sementara di Indonesia organisasi ini telah dinyatakan sebagai "korporasi terlarang". Keberadaan organisasi ini disangkal oleh pemuka-pemuka agama dan para politisi, mengingat sulitnya memahami antara aksi dan tujuan yang hendak dicapai dari setiap aksi. Menurut informasi intelijen, Jemaah Islamiyah mendapat bantuan keuangan dari kelompok teroris lain seperti Abu Sayyaf dan al-Qaeda. Jemaah Islamiyah berarti "Kelompok Islam" atau "Masyarakat Islam" dan dipemberitaan suratkabar disebut JI. Jemaah Islamiyah dicurigai melakukan aksi pengeboman Bali 2002 pada tanggal 12 Oktober 2002. Dalam serangan ini, pelaku bom bunuh diri dari Jemaah Islamiyah disebut-sebut menewaskan 202 orang melukai beberapa lainya di sebuah nightclub. Jemaah Islamiyah juga dicurigai melakukan pengeboman Zamboanga, pemboman Metro Manila, dan pemboman kedutaan Australia 2004 di Jakarta.



EMPAT TERORIS ASAL MALAYSIA


Al-Ma'unah atau Al-Maunah adalah kaum militan pimpiman Mohamed Amin Razali, kelompok teroris yang beroperasi di negara-negara Asean, seperti Singapura, Thailand dan Indonesia berbasiskan di Malaysia. kemunculan organisasi ini sebenarnya dapat dilihat secara lebih jelas setelah Kerusuhan Rasial 1969, dengan munculnya perkumpulan pencak-silat berikut pengembangan daya batin dan praktek pengobatan tradisional Islam yang berorientasi militansi kelompok ini dapat dilacak ke belakang kepada gerakan bersenjata penyerangan pada Juli 2, 2000 pada Markas Cadangan Angkatan Darat Malaysia, pada saat subuh untuk mencuri senjata dari gudang senjata. Kelompok ini kemudian memojokkan di desa Sauk, Perak dan telah terlibat dalam bentrokan dengan Angkatan Tentara Malaysia dan Kepolisian Kerajaan Malaysia. Istilah "Ma'unah" bisa disamakan dengan sesuatu yang luar biasa yang biasa terjadi pada individu Muslim (Paranormal) dan menurut pengakuan mempunyai keanggotaan lebih dari 1000 Ikhwan penyebaran di seluruh Malaysia, Brunei, Singapura, Mesir dan Arab Saudi dan kemungkinan sudah berada di Indonesia








Noordin Mohammad Top (lahir di Kluang, Johor Malaysia, 11 Agustus 1968 – meninggal di Jebres, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia, 17 September 2009 pada umur 41 tahun) adalah orang yang dianggap bertanggung jawab atas serentetan serangan teror di Indonesia.







Doktor Azahari bin Husin (lahir di Melaka, 14 September 1957 – meninggal di Batu, 9 November 2005 pada umur 48 tahun) adalah seorang insinyur Malaysia yang diduga kuat merupakan otak di belakang Bom Bali 2002 dan Bom Bali 2005 serta serangan-serangan lainnya yang dilakukan Jemaah Islamiyah. Bersama dengan Noordin Mohammed Top, mereka adalah salah satu dari buronan yang paling dicari di Indonesia dan Malaysia.





Mehdat Abdul Salam Shabana seorang warga negara Malaysia yang kelahiran Afganistan adalah seorang anggota dewan direksi Konsojaya Trading Company yaitu sebuah organisasi mantel yang berbasiskan di Kuala Lumpur, Malaysia. ia memiliki 50 % saham dari 6000 saham dari perusahaan Konsojaya sebuah shell company bersama dengan Riduan Isamuddin warga Malaysia kelahiran Indonesia yang lebih dikenal sebagai "Hambali, Perusahaan Konsojaya didirikan pada bulan Juni tahun 1994. sejak tahun 2002 keberadaan diri Sabana sampai sekarang tidak diketahui Secara resmi perusahaan Konsojaya tercatat sebagai perusahaan impor-ekspor yang mengirimkan minyak kelapa sawit dan Madu Sunda. Konsojaya sebenarnya merupakan tempat pengelolahan khusus dan sebagai penyaluran pembiayaan dana serta bahan-bahan untuk daerah-daerah yang timbul konflik atau melakukan serangan-serangan terroris. Menurut data pencatatan perusahaan terakhir di Kuala Lumpur, perusahaan Konsojaya sudah tidak tercatat.


MARA SALVATRUCHA

Mara Salvatrucha adalah geng kriminal yang berasal dari Los Angeles, Amerika Serikat dan menyebar ke Amerika Tengah dan bagian dari Amerika Serikat dan Kanada. Biasanya geng ini juga disebut sebagai MS, Mara dan MS-13 sebagian besar anggotanya tediri dari orang El Salvador, Honduras, Guatemala, dan Nikaragua. Kegiatan mereka mulai diawasi FBI sejak 2005. Salah seorang anggotanya percaya bahwa pada 2005 anggota Mara Salvatrucha sudah mencapai lima ribu orang. Kejahatan-kejahatan yang dilakukan MS-13 termasuk penyelundupan dan penjualan narkoba, penjualan senjata gelap, perdagangan manusia, pencurian mobil, perlawanan pada petugas hukum, dan pembunuhan.





SEJARAH  MARA SALVATRUCHA

Geng Mara Salvatrucha berasal dari Los Angeles, bermula tahun 1980-an oleh imigran dari El Salvador di kota Pico-Union. Banyak yang percaya bahwa Mara berhubungan dengan geng di El Salvador; ini mengartikan bahwa Salvatrucha mengarah pada gerilyawan El Salvador, yang dipercaya sebagai sumber anggota awal geng. Awalnya geng ini bertujuan untuk melindungi imigran yang berasal dari El Salvador, yang dimulai lebih dulu dari Los Angeles, yang kemudian mulai mendominasi kaum Meksiko dan Afrika-Amerika. Untuk alasan ini geng hanya memperbolehkan orang yang berasal dari El Salvador untuk bergabung, tapi kemudian mulai memperbolehkan penduduk Amerika Tengah lainnya untuk bergabung. Banyak anggota Mara Salvatrucha yang berada di Los Angeles dideportasi karena mereka datang ke Amerika Serikat secara ilegal, atau untuk melakukan kejahatan sebagai non-warga negara, atau keduanya. Karena pemberlakuan deportasi ini, anggota MS-13 merekrut lebih banyak orang di negara asalnya. Los Angeles Times mengatakan bahwa deportasi telah membantu penyebaran MS-13 di Amerika Serikat dan Amerika Tengah. Menurut sebuah laporan di El Salvador kira-kira 60% dari penjara narapidana diisi oleh anggota Mara Salvatrucha yang dideportasi dari Amerika Serikat. Dalam beberapa tahun terakhir geng ini berkembang ke Washington, DC, khususnya di area Langley Park dan Takoma Park Washington dekat perbatasan menjadi pusat aktivitas geng MS-13. 


 MARA SALVATRUCHA DAN CIRI KHASNYA

Banyak anggota Mara Salvatrucha yang menggunakan tato hingga seluruh tubuhnya. Tato mereka biasanya berbentuk "MS", "Salvatrucha", yang "tanduk setan", nama kelompok mereka, dan simbol lainnya. Pada Desember 2007 CNN mengatakan bahwa gang ini mulai menjauhi tato agar kejahatannya tidak diketahui. Anggota Mara Salvatrucha, seperti anggota modern gang Amerika moderen.




( Sumber :  WikipediA Ensiklopedia )
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Ramalan Jodoh